Senin, 21 Mei 2012

TANDANGMU ADALAH KANDANGKU

Jakarta, 19 Mei 2012 - 19 Mei adalah hari yang sangat dinantikan oleh sekelompok suporter perantau ibukota yang biasa dipanggil Slemania Batavia. Sebab di akhir pekan itu, secara istimewa Slemania Batavia menjamu klub kebanggaan PSS Sleman, yang berlaga di Stadion Ciracas Jakarta menghadapi Persipasi Bekasi, dalam lanjutan divisi utama LPIS. Laga ini bertambah spesial karena beriringan dengan Ulang Tahun Super Elja (julukan PSS Sleman) ke 36, yang jatuh pada 20 Mei. Sebelum hari H, beragam persiapan dilakukan demi tamu yang sangat dicintai itu, demi satu tujuan: menyemangati dan memotivasi skuad Super Elja kala bertandang di kandang Batavia! Dukungan kian terasa ketika pertama kali skuad menjejakkan kakinya di rumput Stadion Ciracas untuk uji coba lapangan (Pagi, 18 Mei), puluhan suporter ‘tuan rumah’ datang menemani. Rasa kedekatan dan ikatan memiliki pun terjalin begitu hangat sebagai modal penting jelang hari h pertandingan.

1337446126501455088

Di hari H, keriuhan sudah dimulai sejak pagi. Bersama ratusan Slemania yang berangkat dari Sleman, ‘tuan rumah’ ikut melebur jadi satu. Tribun Stadion Ciracas penuh sesak oleh warna kebesaran super elja. Banner-banner menutupi sudut-sudut lapangan, bendera-bendera berkibar, kertas-kertas bertebaran menghiasi stadion yang bersampingan dengan rumah-rumah penduduk tersebut. Genderang drum dan teriakan yel-yel membahana jelang kick off dimulai. Gerakan atraktif khas suporter Indonesia diperagakan, sambil bersahutan dengan persipasi mania yang berdampingan tak terlalu jauh. Sore itu Stadion Ciracas lebih tampak bergemuruh lewat aksi, atraksi, dan kreativitas ratusan Slemania. Ya, stadion yang hanya bertribun barat itu pun menghijau!
Pesta pun dimulai. Sebelum kick of f pertandingan dibunyikan, tepatnya setelah lagu indonesia raya, Slemania Batavia memberikan kejutan perayaan ultah ditengah lapangan, dengan meniup lilin dan memotong kue ultah sekaligus memberikan bingkisan ke PSS yang diwakili oleh Pak Rumadi (manajer), Pak Wiwid (pelatih) dan sang kapten Fachrudin. Perayaan spesial itu disaksikan oleh seluruh penonton di Stadion Ciracas. Sungguh momen luar biasa yang tak terlupakan, dimana PSS merayakan ultahnya di markas lawan yang menjadi kandang bagi suporter perantaunya!

Jalannya Pertandingan
Pertandingan berlangsung lamban dan ketat di menit-menit awal. Selepas 20 menit, laga masih berkutat di lini tengah, namun beberapa peluang didapat kedua tim. Selepas 30 menit, Persipasi membuka keunggulan lewat aksi Wallace. Jelang akhir pertandingan striker PSS, Charles Orock sempat mencetak gol, namun dianulir karena bendera tanda offside telah diangkat. Babak pertama berakhir untuk keunggulan Persipasi 1-0 atas PSS Sleman.

1337446184472514982

Memasuki babak kedua, Slemania menghadirkan atraksi kejutan dengan memperagakan koreo kotak-kotak hijau putih secara kompak dan serentak. Namun baru berjalan beberapa menit, Wallace kembali menjebol gawang Super Elja. Selepas 10 menit babak kedua akhirnya Charles Orock menjebol jala Persipasi memanfaatkan kemelut di depan gawang. Gol Orock menaikkan tensi pertandingan, tercatat setidaknya 2 peluang emas diperoleh PSS lewat Fachrudin dan Orock, sedangkan sepakan Wallace hanya membentur tiang gawang. Tensi pertandingan semakin memanas kala Andrid penyerang PSS, terjatuh di kotak penalti, namun wasit tak menunjuk titik putih. Beberapa insiden kecil antar pemain pun terjadi, hingga assisten wasit memberi tambahan waktu 5 menit. Hingga peluit panjang dibunyikan skor tak berubah, Persipasi 2 vs PSS 1. Namun anehnya, setelah meniup peluit panjang, wasit langsung berlari kencang meninggalkan lapangan.

Di akhir pertandingan, lagi-lagi Slemania menunjukkan aksinya dengan menyalakan kembang api dan membuat tribun serasa lautan cahaya, seperti indahnya kota malam hari dari puncak bukit. Pertandingan pun berakhir, dan menghasilkan kekecawaan untuk ratusan Slemania.
Pesta Slemania Batavia menjamu sang kebanggaan di kandang sendiri memang tak berujung indah dengan kemenangan. Walau begitu, kerja keras para suporter ‘gemblung’ ibukota itu mampu memberi makna lebih pada PSS yang akan merayakan ultah. Seperti sapaan mesra para punggawa super elja kala meninggalkan Stadion Ciracas. Bagi suporter perantauan seperti Slemania Batavia, bisa mendukung dimanapun PSS berlaga adalah kebahagiaan tersendiri, walau hasil akhir memang kadang membuat duka. Sebuah totalitas dan loyalitas dari rasa cinta yang tak berujung untuk sang kebangaan.
Sekedar Catatan dari ‘Slemania Batavia Punya Gawe: Persipasi vs PSS Sleman, Std Ciracas Jaktim’.** (AG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Sebelumnya